sebatang pena
Minggu, 11 Desember 2022
Kisah yang telah tenggelam oleh
petang
jangan sampai tersinari lagi oleh mentari yang tak sanggup menahan perih
kembali.
Bisa jadi mentari itu hanya ilusi semata yang membiaskan tiap tiap
mata yang berkaca2.
Ada saatnya lupa oleh sedetik yang lalu tapi jangan salah, bisa
jadi setengah detiknya mampu menyihir lupa menjadi ingatan abadi.
Surat terakhir yang ku cipta untukmu
Mungkin tak sampai di tangan mu atau sekedar kau baca saja
Bahkan akan menjadi penghuni sampah2 di ingatanmu
Tidak kamu tau bahwa yang berlalu lala itu adalah
senyuman yang kau ciptakan dalam ingatanku
Kamu tak kan
mengerti jika hati yang telah kau putus harapannya
Lantas
Dimana akan aku
temukan kembali penyambungnya?
Bahkan kau
tidak memperdulikan teriakan keras yang terdengar bingar di telingamu
Cukup tingkahmu
yang menjelaskan bahwa aku tak pernah kau anggap ada
Atau bahkan aku hanya sekedar pengisi kekosongan mati dalam hati
kesendirianmu? Dan setelah kau
temukan singgahan baru yang membuatmu nyaman kau lupa singkirkan aku
Padahal aku ada dihadapanmu.
Bahkan kau lupa aku yang pernah kau junjung tinggi setinggi langit
Sekarang
Aku kau jatuhkan kebumi di serendah2nya pijakan kaki.
Hingga aku tak mengerti kemana aku berlari
kata mu tak ingin menyakiti
tapi laku mu melukai
katamu ingin sejeank rehat
tapi bahasa banyak mengajak berlari ketempat yang tak mampu ku raih
mungkin....
butuh waktu sejenak agar saling memahami
mungkin
butuh waktu untuk menjawab semua
kenalilah aku bukan dari diriku
tapi dari doa dan ikhtiarmu
jika waktu dan keadaan yang memisahkan kita
percayalah masih ada Tuhan yang maha segalanya untuk menyatukan
selamat berjuang, semoga sukses
sampai bertemu nanti, mungkin bertemu untuk disatukan
atau bertemu untuk saling mengabarkan bahwa Tuhan telah pertemukan kita dengan yang lebih baik
keep hammasah
Jumat, 09 Desember 2016
untukmu yang entah aku tak tau bagaimana adanya
dariku yang menanti ditiap 1/3 malamku
Kisah yang telah tenggelam oleh
petang jangan sampai tersinari lagi oleh mentari yang tak sanggup menahan perih
kembali.
Bisa jadi mentari itu hanya ilusi semata yang membiaskan tiap tiap
mata yang berkaca2.
Ada saatnya lupa oleh sedetik yang lalu tapi jangan salah, bisa
jadi setengah detiknya mampu menyihir lupa menjadi ingatan abadi.
Surat terakhir yang ku cipta untukmu
Mungkin tak sampai di tangan mu atau sekedar kau baca saja
Bahkan akan menjadi penghuni sampah2 di ingatanmu
Tidak kamu tau bahwa yang berlalu lala itu adalah
senyuman yang kau ciptakan dalam ingatanku
Kamu tak kan
mengerti jika hati yang telah kau putus harapannya
seperti senapan yang dilepas begitu saja
Lantas
Dimana akan aku
temukan kembali penyambungnya?
jika terputus tak berbekas
Bahkan kau
tidak memperdulikan teriakan keras yang terdengar bingar di telingamu
Cukup tingkahmu
yang menjelaskan bahwa aku tak pernah kau anggap ada
Atau bahkan aku hanya sekedar pengisi kekosongan mati dalam hati
kesendirianmu? Dan setelah kau
temukan singgahan baru yang membuatmu nyaman kau lupa singkirkan aku
Padahal aku ada dihadapanmu.
Bahkan kau lupa aku yang pernah kau junjung tinggi setinggi langit
Sekarang
Aku kau jatuhkan kebumi di serendah2nya pijakan kaki.
Hingga aku tak mengerti kemana aku berlari
katamu tak mau menyakiti tapi lakumu melukai
katamu ingin rehat sejenak
tapi kau ajak aku seolah keliling dunia sendirian
mungkin kita butuh waktu untuk saling memahami
mungkin caraku yang salah dalam memahami
mungkin caraku yang salah dalam mencintaimu
jika waktu dan keadaan menjauhkan kita
percayalah ada Tuhan yang maha segala untuk menyatukan
kenalilah aku dengan do'a'' mu
temuilah aku dalam istikharahmu
sampai bertemu nanti
bertemu untuk disatukan atau
bertemu untuk saling mengabarkan bahwa kita dipertemukan dengan yang lebih baik
tak ada pertemuan yang paling indah kecuali bertemu saat Tuhan izinkan memiliki dengan halal
#keep hammasah
#selamat berjuang, semoga sukses
Dear :A.N.F
Love :S.M
Minggu, 16 Oktober 2016
Aku kagum dia perempuan yg menutup rapat dirinya dengan baju panjangnya
Menutup wajah dengan saturnya
Yaang terkadang orang menilainya
Dia teroris
Yang kadang pula orang menjudge nya ini dan itu yang tak baik
Tak da yang berpikir bahwa ia perempuan yang ingin membenah diri
Bukan bagaimana ia bermadzhab bukan pula bagaimana ia mengikuti aliran apalah itu
Wahai generasi kaum hawa...
Buka pandangan dan pikiranmu
Memandang sebelah sauadara mu adalah perangai yang tak baik
Jika kita melihat dia sauadara seperjuangan berperangai
Seperti bunga yang mekar bersaja kenapa tidak bisa kita jadikan teladan?
Bukan kah kita mengikuti perangai baiknya saja ? Dan meninggalkan yang tak baiknya?
Sekarang...
Banyak diantara kita kaum hawa, yang dirinya bangga ditonton keelokan dirinya
Bahkan lupa dengan apa yg akan ia pertanggung jawabkan kelak
Style, modis dan segalanya di nomer satukan tanpa berpikir dua kali
Suatu saat ia pula akan di pertanggung jawabkan
Diantara kita
Tiada siapa yg baik atau tiak
Tiada yang benar atau salah
Tapi sesama kita sama2 belajar menjadi lebih baik
Sesama untuk salingmengingatkan
#sakitpun terasa nikmat jika bersyukur
Menutup wajah dengan saturnya
Yaang terkadang orang menilainya
Dia teroris
Yang kadang pula orang menjudge nya ini dan itu yang tak baik
Tak da yang berpikir bahwa ia perempuan yang ingin membenah diri
Bukan bagaimana ia bermadzhab bukan pula bagaimana ia mengikuti aliran apalah itu
Wahai generasi kaum hawa...
Buka pandangan dan pikiranmu
Memandang sebelah sauadara mu adalah perangai yang tak baik
Jika kita melihat dia sauadara seperjuangan berperangai
Seperti bunga yang mekar bersaja kenapa tidak bisa kita jadikan teladan?
Bukan kah kita mengikuti perangai baiknya saja ? Dan meninggalkan yang tak baiknya?
Sekarang...
Banyak diantara kita kaum hawa, yang dirinya bangga ditonton keelokan dirinya
Bahkan lupa dengan apa yg akan ia pertanggung jawabkan kelak
Style, modis dan segalanya di nomer satukan tanpa berpikir dua kali
Suatu saat ia pula akan di pertanggung jawabkan
Diantara kita
Tiada siapa yg baik atau tiak
Tiada yang benar atau salah
Tapi sesama kita sama2 belajar menjadi lebih baik
Sesama untuk salingmengingatkan
#sakitpun terasa nikmat jika bersyukur
Rabu, 21 September 2016
Dan jika
Terkadang aku merasa amat takut dg langkah ini, takut ada kata yg melukaimu, takut ada tingkah yg mengecewkan mu
Kadang aku berfikir, serasa tak pantas rasanya aku bersanding dg mu, serasa kamu terlalu tinggi untuk aku raih. Tetapi kadang hatiku berbicara, apalah semua itu, yang membuat bersama adalah menerima adanya bukan apa2 yg ada pada kita.
Tetapi hati ini slalu berbisik pada ku, aku takut kalah dg waktu, aku takut kalah dg keadaan
Oh cinta...
Dimana kau taruh kasihku ini? Dimana kau menyimpannya.
Cinta... Aku begitu takut, ketika aku terjatuh kau pergi meninggalkan ku
Andai rasa ini dapat berbicara, bahasa apapun tak mampu mewakilinya. Andai kamu tau hati dan kebingungan2 ku, mungkin kamu tak akan dapat mengerti.
Sebatas curahan kasih yg tersimpan
Kadang aku berfikir, serasa tak pantas rasanya aku bersanding dg mu, serasa kamu terlalu tinggi untuk aku raih. Tetapi kadang hatiku berbicara, apalah semua itu, yang membuat bersama adalah menerima adanya bukan apa2 yg ada pada kita.
Tetapi hati ini slalu berbisik pada ku, aku takut kalah dg waktu, aku takut kalah dg keadaan
Oh cinta...
Dimana kau taruh kasihku ini? Dimana kau menyimpannya.
Cinta... Aku begitu takut, ketika aku terjatuh kau pergi meninggalkan ku
Andai rasa ini dapat berbicara, bahasa apapun tak mampu mewakilinya. Andai kamu tau hati dan kebingungan2 ku, mungkin kamu tak akan dapat mengerti.
Sebatas curahan kasih yg tersimpan
Selasa, 20 September 2016
Karena rindu tak berbicara
Remang-remang tak bersuara
Cahayanya redup seolah bulan sabit
Yg hanya mengintip malu-malu
Sepi...
Aku sendiri
Pengap diruang kosong
Ku intip secara seksama
Rasa ingin segera bersua
Hampa...
Tak tersisa
Dimana ku temukan secuil asa
Yg terhalang jarak dan waktu
Yg tak ku tau pasti
Berkhayal tingkat tinggi
Merindu sendiri
Serta hati bertanya
Adakah rasa ini sama dg mu?
S.M
Cahayanya redup seolah bulan sabit
Yg hanya mengintip malu-malu
Sepi...
Aku sendiri
Pengap diruang kosong
Ku intip secara seksama
Rasa ingin segera bersua
Hampa...
Tak tersisa
Dimana ku temukan secuil asa
Yg terhalang jarak dan waktu
Yg tak ku tau pasti
Berkhayal tingkat tinggi
Merindu sendiri
Serta hati bertanya
Adakah rasa ini sama dg mu?
S.M
Langganan:
Postingan (Atom)